METODE PEMEBENTUKAN PETUGAS UPACARA KELAS 1 MI SUKAJADI 1 Sebagai Bentuk Kewirausahaan Madrasah

Upacara

Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan madrasah/madrasah. merupakan poin penting dalam kewirausahaan madrasah, dengan dasar itu kami mencoba mengembangkan kegitan Upacara sebagai sarana pendidikan LDK dan pengembangan diri siswa.

Upacara hari Senin merupakan kegiatan rutinitas bagi para siswa dan guru yang dilaksanakan setiap hari Senin hal ini dilaksanakan dalam upaya pembelajaran kedisiplinan pembelajaran kebersamaan pembelajaran patriotisme dan pembelajaran menjag persatuan dan kesatuan

Pada umumnya menjadi petugas upacara dimulai dari kelas 4 5 dan 6 akan tetapi di MI Sukajadi 1 petugas upacara dimulai dari kelas 1 Hal ini sebagai upaya penanaman pengembangan kepemimpinan siswa serta menanamkan kepribadian siswa agar menjadi siswa yang berani dan disiplin tentu saja pembinaan ini tidaklah gampang karena menjadi pemimpin upacara atau menjadi petugas upacara diperlukan keberanian dan tidak semua siswa mau menjadi petugas upacara akan tetapi berkat kerja keras dari warga Madrasah pada khususnya para guru yang rela membimbing dan motivasi para siswanya sehingga siswa-siswi kelas 1 di proyeksikan pada minggu kedua sudah mampu menjadi petugas upacara

Untuk mempersiapkan kelas 1 menjadi petugas upacara sepertinya Sesuatu yang mustahil akan tetapi Kami punya prinsip tidak tahu bertanya tidak bisa belajar dan mustahil dicoba, kami dapat membentuk tim kelas upacara hari Senin menjadi petugas upacara.  Perlu waktu dan kesabaran dari seorang guru untuk dapat mewujudkan petugas upacara dari kelas 1

Langkah-langkah pembentukan petugas upacara dari kelas 1

1. Jika Madrasah belum terbiasa membentuk petugas upacara dari kelas 1 alangkah baiknya dicoba        dengan cara memadukan petugas upacara gabungan misalkan kelas 1 digabungkan dengan kelas 6 kelas 5 dengan kelas 2 dan kelas 3 dengan kelas 4
2. Pada saat penggabungan kelas 1 dengan kelas 6 kita memilih petugas-petugas upacara yang ringan diambil alih oleh kelas 1 misalkan menjadi pembawa teks Pancasila jika memang sudah ada yang lancar membaca kita bisa memilih petugas upacara kelas 1 untuk membaca janji siswa
3. Untuk pembentukan pengibar bendera yang pada umumnya hanya dilaksanakan oleh tiga siswa kita berupaya membentuk pengibar bendera yang terdiri dari minimal 9 orang dengan menyisipkan kelas 1 yang berani menjadi Paskibra sehingga. Siswa kelas 1 bisa ditempatkan di bagian pasukan pengibar bendera.
4. Memberikan reward atau penghargaan khusus yang telah melaksanakan menjadi petugas upacara Biasanya kami memberikan tambahan uang jajan Ala kadarnya misalnya memberikan tambahan uang jajan Rp2.000
5. Dengan cara pembiasaan penggabungan petugas upacara diharapkan semester 2 siswa Mi Sukajadi 1 bisa mandiri menjadi petugas upacara dan kelas 6 diharapkan menjadi pembimbing dan pelatih petugas upacara sehingga pada semester 2 kelas 6 sudah bebas menjadi petugas upacara
6. Memberikan tugas kepada kelas 6 untuk menyusun petugas upacara dan diharapkan petugas upacara kelas atas Misalnya kelas 5 dan kelas 4 yang sudah terbiasa diharapkan diganti dengan siswa-siswi yang belum pernah menjadi petugas upacara Sehingga nantinya siswa-siswi mi suka jadi satu sudah pernah menjadi petugas upacara secara keseluruhan.
7. Latihan rutin menjadi petugas upacara dilaksanakan setiap hari Sabtu dibimbing oleh wali kelasnya dan dibantu oleh siswa-siswi kelas 6.

Siswa-siswi Mi Sukajadi 1 yang menjadi petugas upacara secara tidak tidak langsung dia melalui proses yang kami namakan latihan dasar kepemimpinan atau LDK pada khususnya kelas 6.

LDK ini akan berlanjut secara rutin melalui kegiatan-kegiatan berikut

1. Membimbing praktek wudhu setiap hari Jumat sebelum pelaksanaan kegiatan tadarus Yasin bersama-sama
2. Membantu petugas piket kelas 1 untuk membersihkan kelasnya
3. Menjadi pemimpin regu ketika kegiatan jalan santai pengenalan lingkungan yang dilaksanakan pada minggu ketiga setiap bulannya
4.  Membantu pembiasaan pagi hari sebelum prosesi pembelajaran dimulai pada kelas di bawahnya
5. 
   Menjaga ketertiban saat salat berjamaah dzuhur yang dilaksanakan di masjid atau mushola