PETUNJUK TEKNIS NOMOR INDUK SISWA
Bagi
Operator EMIS, info ini mungkin sudah dianggap katrox bin jadul,
tetapi karena masih banyak yang mempertanyakan dan menggalaukan, (akibat
juklak/juknis yang kurang jelas, atau kurang memahami makna kalimat dari bahasa
petunjuk itu), ada baiknya disimak sejenak surat edaran
kanwil tentang Penertiban tentang cara penulisan Nomor Induk
Siswa Lokal RA/Madrasah yang benar pada EMIS, mudah-mudahan dapat memberikan
pencerahan kepada rekan-rekan operator madrasah, khususnya yang menangani pendataan
EMIS. Coba baca kembali petunjuk yang ada pada sheet Petunjuk EMIS Excel Tahun
Pelajaran 2016/2017 atau SK Dirjen Pendis
Nomor 363 Tahun 2017 tentang Panduan Penerbitan Nomor Induk
Siswa Madrasah Jenjang RA, MI, MTs, dan MA.
“Isikan dengan 18 digit Nomor Induk Siswa Lokal (NIS Lokal) siswa yang
bersangkutan. NIS Lokal terdiri dari 12 digit NSM + 2 digit tahun masuk + 4
digit nomor urut siswa.”
- Jika kita
perhatikan petunjuk di atas, maka : Kalimat: “Nomor Induk Siswa Lokal (NIS Lokal) siswa yang
bersangkutan” artinya adalah bahwa yang dikehendaki dari bahasa
itu adalah bukan merubah penomoran induk tetapi hanya ada penambahan
bebebrapa angka sebelum Nomor Induk Siswa Lokal Madrasah/RA yang sudah ada di lembaga tersebut, (yaitu nomor Induk yang ada di BUKU
INDUK SISWA).
- Kalimat: “NIS
LOKAL terdiri dari 12 digit NSM + 2 digit tahun masuk + 4 digit nomor urut
siswa.” ini maknanya adalah nomor induk siswa yang sudah ada di
madrasah ditambah bebebrapa nomor sebelumnya, yaitu 12 digit NSM ditambah 2 digit tahun
masuk dan ditambah 4 digit nomor urut siswa yang ada di Buku Induk, selama digit pada buku induk tidak lebih dari 4
digit. (supaya 4 digit tersebut tidak overlap, ada baiknya penomoran pada
buku induk direset menjadi 0001, pada tiap Tahun Pelajaran)
sebagai ilustrasi :
- Penomoran
NIS Lokal di EMIS adalah tidak lebih dari 18 digit dan terdiri dari NSM =
12 digit, Tahun Masuk Siswa = 2 digit, Nomor urut siswa berdasarkan buku
induk sesuai tahun masuk siswa = 4 digit, contoh : 11123502xxxx110001 dan
11123502xxxx120001 artinya tahun masuk siswa 2011 dan 2012 dimulai
dari angka 0001.
- Contoh
pengisian : NSM Lembaga MTs adalah 121135020005. Jika tahun masuk salah
seorang siswa adalah tahun pelajaran 2015/2016,
maka 2 digit yang diambil adalah 15. Kemudian setelah diurutkan dari buku
induk misalnya siswa tersebut adalah nomor urut ke 87 (rombel berapapun), maka pengisian NIS
Lokal siswa tersebut adalah 121135020005150087.
- Misalnya
ada siswa mutasi masuk kelas 8 pada Tahun Pelajaran 2018/2019 bernama YENI bulan
desember 2018 dan APIP bulan januari
2019, maka nomor urut siswa tersebut adalah
meneruskan dari nomor urut siswa terakhir kelas 7 Tahun Pelajaran 2018/2019 (asumsinya jumlah siswa total kelas 7
Tahun Pelajaran 2018/2019 adalah 705), maka NISL YENI adalah
121135020005180706,
untuk APIP boleh 121135020005180707 (meneruskan setelah YENI) atau 121135020005190001 dengan catatan saat PPDB Tahun Pelajaran
2019/2020 siswa pertama dimulai dari 0002 yakni 121135020005190002 dst.
Dengan
demikian sangat jelas, cara penomoran Induk Siswa Lokal sesuai dengan petunjuk
yang dikehendaki oleh EMIS yang diperkuat oleh SK Dirjen Pendis dan Surat
Edaran Kanwil tentang penertiban NISM. Cara pemberian Nomor Induk Siswa
Lokal, tidak perlu bingung lagi, dengan istilah Nomor Induk
atau NIS (Nomor Induk Siswa) atau NISL (Nomor
Induk Siswa Lokal) atau NISM (Nomor Induk Siswa Madrasah)
semua itu bermakna sama, karena Nomor Induk dikonversi menjadi NISL yang di
inputkan ke EMIS,, EMIS disinkronkan ke BIOUN,, BIOUN disinkronkan ke UNBK,,
kemudian menjadi Cetakan SKHUN/SKHUAMBN dst.
0 Response to "PETUNJUK TEKNIS NOMOR INDUK SISWA"
Posting Komentar